Album ini diluncurkan seiring dengan release-nya film remake terbaru, Badai Pasti Berlalu, besutan sutradara Teddy Soeriaatmaja yang juga pernah buat film Banyu Biru. Sayangnya, film yang dulu menghebohkan jagad perfilman Indonesia saking larisnya dan menyabet penghargaan Citra ini tak mampu mengangkat kembali. Bahkan dalam urusan cerita sekalipun. Apanya yang gagal? Para kritikus menyorot masalah bintang utama yang kurang menghayati perannya. Masih terasa kaku. Maklum, Raihaanun sebagai bintang pendatang yang biasa main di sinetron ini (saya pernah lihat dia sebagai anak yang dibenci sama saudara sepupunya) membawakan peran yang dulunya dibintangi Christine Hakim, sementara Vino Bastian membintangi peran yang dulunya Slamet Rahardjo. Waduw, terbayang beban mental yang diemban bukan? Bagaimana pun biar Teddy sudah wanti-wanti film ini bukan untuk dibandingkan, mau tidak mau penonton tetap ingin tahu. Sehebat apa siy? Benarkah tetap bagus? Atau, sebaliknya? Ya, sebelum lebih jauh, mending nonton sendiri aja y. Kalau saya, secara malas, juga g punya duit siy. Hehe. Lagipula, sama sekali tidak tertarik dengan cerita plus bintangnya.

Overal, album ini enak buat santai di rumah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar